Foto : Sosialiasi pengawasan pemilu partisipatif yang di gelar di Monumen Bantar Angin (Tim Lip/GSINews.Net).
PONOROGO.GSINews.Net – Ribuan masyarakat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. tumpah ruah membanjiri Monumen Bantar Angin untuk menghadiri pagelaran budaya dalam rangka pengembangan sosialiasi pengawasan pemilu partisipatif Tanggal 20 November 2019 lalu. Dalam pengembangan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif, dengan konsep pagelaran seni budaya ini, Bawaslu Kabupaten Ponorogo menyuguhkan berbagai hiburan seni budaya kepada masyarakat Desa Sumoroto, mulai dari Seni Jaran Thik, Reyog dan Musik Campursari.
Beginilah antusias Masyarakat Sumorota Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, dalam sosialiasi pengawasan pemilu partisipatif yang di gelar di Monumen Bantar Angin, terlihat jalan menuju Monumen Bantar Angin penuh sesak dengan warga yang akan hadir di Panggung Utama Monumen Bantar Angin tersebut, dalam giat sosialiasai partisipatif ini, Bawaslu Ponorogo juga menghadirkan artis campursari ternama Ponorogo dan juga menghadirkan Bintang Kdi 2019 Marvin.
Pada acara pengembangan sosialisai pengawasan partisipatif ini hadir Ketua Dprd Ponorogo Sunarto, Wakil Ketua Dprd Dwi Agus Prayitno dan pejabat Forpimda lainnya, dalam acara tersebut juga di hadiri oleh Ketua dan Komisioner Bawaslu yang berada di Wilayah Karesidenan Madiun, Bawaslu Nganjuk dan Trenggalek.
Dalam sambutannya Komisioner Bawaslu Ponorogo Marji Nurcahyo menyampaikan ucapan terimakasih kepeda Masyarakat Ponorogo, yang telah membantu suksesnya pada pemilu 2019 kemarin yaitu saat pemilihan legislatif dan presiden, sehingga Pemilu di Ponorogo berjalan lancar aman dan konsusif tidak ada permasalahan yang berarti, dan untuk menyambut Pilkada 2020 nanti, masyarakat di ajak peran aktif juga dalam Pilkada 2020 nanti sehingga Pilkada pada tahun 2020 nanti bisa berjalan aman dan damai.
Sementara Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Provinsi Jawa Timur Ikhwanudin Alfianto pada kesempatan tersebut, juga berpesan kepada Masyarakat Ponorogo dalam menyambut Pilkada 2020 nanti, tetap menjaga normalitas dalam memilih Calon bupatinya, sehingga bisa menyalurkan pilihannya tidak berdasarkan mata uang tetapi mata hati, sehingga pilkada nanti bisa mewujudkan pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.
Ihkwanudin Alfianto menegaskan, bahwa terkait tindakkan money politik dalam pemilu, pihak bawaslu akan memberikan sangsi hukum tegas bagi semuanya, baik yang menerima maupun yang memberi, untuk itu partisipatif masyarakat sangat di butuhkan agar pemilu pada tahun 2020 di Ponorogo nanti berjalan secara jujur dan adil.